Begin Journey
Touch to Start
Industri fashion telah mengalami transformasi signifikan dengan munculnya konsep “fast fashion”. Dalam beberapa tahun terakhir, model bisnis ini telah merajalela dan mendefinisikan cara kita memandang pakaian. Meskipun memberikan kemudahan dan ketersediaan barang yang cepat, fast fashion juga memiliki dampak besar terhadap lingkungan.
Fast fashion adalah konsep di mana perusahaan merancang, memproduksi, dan mendistribusikan pakaian dengan cepat dan dengan biaya rendah untuk merespons trend fashion terkini. Brand fast fashion merilis koleksi baru hampir setiap minggu, memotong waktu produksi dari desain hingga penjualan dalam hitungan minggu.
Salah satu karakteristik utama fast fashion adalah siklus produksi yang sangat cepat. Pakaian dirancang, diproduksi, dan dijual dalam waktu yang sangat singkat. Ini memungkinkan perusahaan untuk merespons trend fashion yang sedang berlangsung dengan segera, bahkan memperbarui koleksi mereka setiap beberapa minggu. Kecepatan produksi ini memungkinkan konsumen untuk selalu memiliki pilihan baru di toko.
Namun, kecepatan ini juga dapat menimbulkan masalah. Proses produksi yang sangat cepat dapat menyebabkan penurunan kualitas karena kurangnya waktu untuk pengujian dan perbaikan. Pakaian yang diproduksi dengan cepat cenderung memiliki daya tahan yang lebih rendah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak limbah tekstil.
Fast fashion menciptakan siklus produksi yang cepat, menghasilkan limbah tekstil yang signifikan. Pakaian yang dibuang menjadi sampah, dan bahan sintetis dalam pakaian sulit terurai di alam.
Proses produksi fast fashion memerlukan penggunaan air yang besar dan bahan kimia berbahaya. Pewarnaan dan pencucian tekstil menjadi penyumbang utama polusi air.
Permintaan yang tinggi untuk produksi cepat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Penggunaan bahan baku seperti kapas dan air menjadi tidak berkelanjutan.
Proses produksi yang cepat dan besar memerlukan energi besar, yang sering berasal dari sumber daya fosil. Ini berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.
Penting bagi industri untuk beralih ke model bisnis yang lebih berkelanjutan, seperti memproduksi pakaian yang tahan lama dan mudah didaur ulang.
Konsumen memiliki peran penting dalam mengurangi dampak fast fashion. Pendidikan mengenai dampak lingkungan fashion dapat meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku belanja.
Inisiatif daur ulang pakaian bekas atau mendaur ulang kain untuk mengurangi limbah tekstil perlu didorong.
Brand perlu lebih transparan tentang rantai pasokan mereka dan mengambil tanggung jawab atas dampak lingkungan dari produksi mereka.
Baca ini juga:
Kain yang Cocok Untuk Kamu yang Punya Kulit Sensitif
Fast fashion memberikan aksesibilitas dan kecepatan dalam dunia fashion, tetapi kita juga perlu menyadari dampak serius yang dimilikinya terhadap lingkungan. Langkah-langkah menuju keberlanjutan dan kesadaran konsumen dapat membantu mengubah arah industri fashion menuju praktik yang lebih bertanggung jawab.
Salah satu langkah yang bisa kamu ambil adalah menggunakan bahan dasar fashion/kain yang berasal dari bahan organik dan bisa juga dari kain yang berbahan dasar limbah plastic, seperti beberapa koleksi kain ramah lingkungan yang ada di Toko Kain Paramatex >>> KAIN ECO FASHION